RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Bicara era revolusi industri 4.0, semua informasi dan mobilisasi semakin dipermudah, karena sebagian besar diambil oleh teknologi berbasis digital. Maka, mereka yang tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut akan tereliminasi secara alami.
Pesatnya perkembangan teknologi tersebut memang tidak terbendung, meski ada sisi negatifnya, tapi di sisi lain tentu lebih banyak bisa diambil positifnya. Hal ini disampaikan anggota DPR RI, Syahrul Aidi Maazat saat didapuk sebagai narasumber dalam acara dialog interaktif dengan tema "Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0" sekaligus pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Riau (Hipemari) Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
"Era revolusi industri 4.0 adalah peluang besar bagi yang bisa memanfaatkan. Namun harus digunakan dengan hal yang positif. Perubahan dan perkembangan zaman tidak bisa kita bendung lagi. Jadi adek-adek mahasiswa saya rasa sudah mengerti dan bisa memilih itu," kata politisi PKS asal Riau ini.
Anggota Komisi V DPR RI itu menceritakan, bila zaman dahulu sebelum dilindas oleh teknologi digital, para pelaku usaha menengah itu menjajakan produknya dari rumah ke rumah. Namun sekarang setelah ada media sosial, mereka hanya menawarkan produknya melalui handphone saja.
"Dulu ada produk atau mau promosi harus melalui tivi dan koran. Sekarang tinggal di handphone saja sudah bisa diketahui orang," tambahnya.
"Tapi jangan pula handphone itu sibuk main game online," kelakarnya.
Tak lupa, ia mengajak para mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa wirausaha atau entrepreneur.
"Mulai usaha kecil-kecilan meskipun itu bukan passion kita. Jangan jadi karyawan yang cuma menghabiskan waktu bulan ke bulan dengan menunggu gaji saja," ucapnya.
Lebih jauh, Syahrul Aidi mengajak agar mereka tidak terlena dengan euphoria ibukota. Selain fokus menyelesaikan pendidikan sesuai target yang ditentukan, juga harus memiliki bekal pengalaman di dunia usaha.
"Jadi kita di sini harus sudah memiliki bekal pengalaman untuk diterapkan nanti bila pulang ke daerah masing-masing," ajaknya.